Monday, February 18, 2013

KTT NON BLOK


Di era tahun 50-an, Negara-negara di dunia terpolarisasi kedalam dua kutub. Ketika itu terjadi pertarungan yang kuat antra Timur dan Barat terutama sekali pada era perang dingin (cold war) antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet.

        Pertarungan ini adalah merupakan upaya untuk memperluas sphere of interest  dan sphere of influence. Dengan sasaran utama perebutan penguasaan atas wilayah-wilayah potensial di dunia dengan berkedok pada ideology anutan masing-masing.

        Sebagian Negara masuk dalam Blok Amerika dan sebagian lagi masuk dalam Blok Uni Sovyet. Aliansi dan pertarungan didalamnya memberikan akibat fisik yang negative bagi beberapa Negara di dunia seperti misalnya Jerman yang sempat terbagi menjadi dua bagian, Vietnam dimasa lalu, serta Semenanjung Korea yang sampai saat sekarang ini masih terbelah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

        Dalam pertarungan ini Negara dunia ketiga menjadi wilayah persaingan yang amat mempesona buat keduanya. Sebut saja misalnya Negara-negara di kawasan Asia Timur dan Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang serta Negara-negara di kawasan lain yang kaya akan energi dunia seperti Uni Emirat Arab, Kuwait dan Qatar.

        Dalam kondisi yang seperti ini, lahir dorongan yang kuat dari para pemimpin dunia ketiga untuk dapat keluar dari tekanan dua Negara tersebut. Soekarno, Ghandi dan beberapa pemimpin dari Asia serta Afrika merasakan polarisasi yang terjadi pada masa tersebut adalah tidak jauh berbeda dengan kolonialisme dalam bentuk yang lain.

        Akhirnya pada tahun 1955 bertempat di Bandung, Indonesia, 29 Kepala Negara Asia dan Afrika bertemu membahas masalah dan kepentingan bersama, termasuk didalamnya mengupas secara serius tentang kolonialisme dan pengaruh kekuatan "barat". Pertemuan ini disebutkan pula sebagai Konferensi Asia Afrika atau sering disebut sebagai Konferensi Bandung. Konferensi inilah yang menjadi tonggak lahirnya Gerakan Non Blok.

Berdirinya GNB di dorong oleh beberapa hal yaitu :
  1. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah menggalang solidaritas untuk mengenyahkan kolonialisme.
  2. Terjadinya perang dingin dan ketegangan dunia akibat persaingan antara blok Barat dan blok Timur.
  3. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.
  4. Pada tahun 1961 terjadi pertemuan di Kairo sebagai persiapan KTT 1 GNB.
Gerakan Nonblok memiliki Prinsip-prinsip berikut ini :
  1. Tidak berpihak dalam persaingan blok Barat dan blok Timur.
  2. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme.
  3. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer.
  4. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.
  5. Menolak pendirian basis militer negara super power di wilayah masing-masing.
    Prinsip dasar dan tujuan GNB adalah mewujudkan perdamaian dunia berdasarkan prinsip universal tentang kesamaan kedaulatan,hak dan martabat negara-negara di dunia,menghormati hak asasi manusia dan kemerdekaan fundemental.Gerakan Nonblok menentang imperialisme,kolonialisme,neokolonialisme,perbedaan warna kulit,dan segala bentuk ekspansi,dominasi,serta menolak segala pemusatan kekuasaan.

Gerakan Nonblok sebagai sebuah Organisasi memiliki beberapa tujuan berikut:
  1. Mendukung perjuangan dekolonisasi.
  2. Memegang teguh melawan imperialisme,neokolonialisme,dan rasialisme.
  3. Sebagai wadah perjuangan negara-negara yang berkembang untuk mencapai tujuan.
  4. Mengurangi ketegangan antara blok Barat dan blok Timur.
  5. Mengadakan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan kekerasan.
Berdirinya GNB dipelopori oleh lima tokoh yaitu :
  1. Presiden Ir.Soekarno ( Indonesia )
  2. Presiden Joseph Broz Tito ( Yugoslavia )
  3. Presiden Gamal Abdul Nasser ( Mesir )
  4. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru ( India )
  5. Perdana Menteri Kwame Nkrumah ( Ghana )

No comments:

Post a Comment